Ngentot Dengan Teman Kerja Berhijab – Sebuah kisah seorang pria
ngentot teman kerja perempuannya yang selama ini terkenal solehah dan
berjilbab rapi serta sudah bersuami. Simak selengkapnya berikut ini
cerita ngentotnya! Di kantorku ada seorang wanita berjilbab yang sangat
cantik dan anggun. Tingginya sekitar 165 cm dengan tubuh yang langsing.
Kulitnya putih dengan lengsung pipit di pipi menambah kecantikannya,
suaranya halus dan lembut. Setiap hari dia mengenakan baju gamis yang
panjang dan longgar untuk menyembunyikan lekuk tubuhnya, namun aku yakin
bahwa tubuhnya pasti indah. Namanya Fatma, dia sudah bersuami dan
beranak 2, usianya sekitar 30 tahun.
Dia selalu menjaga pandangan matanya terhadap lawan jenis yang bukan
muhrimnya, dan jika bersalamanpun dia tidak ingin bersentuhan tangan.
Namun kesemua itu tidak menurunkan rasa ketertarikanku padanya, bahkan
aku semakin penasaran untuk bisa mendekatinya apalagi sampai bisa
menikmati tubuhnya…., Ya…. Benar… Aku memang terobsesi dengan temanku
ini. Dia betul-betul membuatku penasaran dan menjadi objek khayalanku
siang dan malam di saat kesendirianku di kamar kost. Aku sebenarnya
sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak yang masih kecil-kecil,
namun anak dan istriku berada di luar kota dengan mertuaku, sedangkan
aku di sini kost dan pulang ke istriku seminggu sekali. Kesempatan untuk
bisa mendekatinya akhirnya datang juga,
Ketika aku dan dia ditugaskan oleh atasan kami untuk mengikuti workshop di sebuah hotel di kota Bandung selama seminggu.
Hari-hari pertama workshop aku berusaha mendekatinya agar bisa
berlama-lama ngobrol dengannya, namun Dia benar-benar tetap menjaga
jarak denganku, hingga pada hari ketiga kami mendapat tugas yang harus
diselesaikan secara bersama-sama dalam satu unit kerja.
Hasil pekerjaan harus diserahkan pada hari kelima. Untuk itu kami
bersepakat untuk mengerjakan tugas tersebut di kamar hotelnya, karena
kamar hotel yang ditempatinya terdiri dari dua ruangan, yaitu ruang tamu
dan kamar tidur.
Sore harinya pada saat tidak ada kegiatan workshop, aku sengaja
jalan-jalan untuk mencari obat perangsang dan kembali lagi sambil
membawa makanan dan minuman ringan.
Sekitar jam tujuh malam aku mendatangi kamarnya dan kami mulai
berdiskusi tentang tugas yang diberikan. Selama berdiskusi kadang-kadang
Fatma bolak-balik masuk ke kamarnya untuk mengambil bahan-bahan yang
dia simpan di kamarnya, dan pada saat dia masuk ke kamarnya untuk
kembali mengambil bahan yang diperlukan maka dengan cepat aku
membubuhkan obat perangsang yang telah aku persiapkan.
Dan aku melanjutkan pekerjaanku seolah-olah tidak terjadi apa-apa
ketika dia kembali dari kamar. Hatiku mulai berbunga-bunga, karena obat
perangsang yang kububuhkan pada minumannya mulai bereaksi. Hal ini
tampak dari deru napasnya yang mulai memburu dan duduknya gelisah serta
butiran-butiran keringat yang mulai muncul dikeningnya. Selain itu
pikirannyapun nampaknya sudah susah untuk focus terhadap tugas yang
sedang kami kerjakan Namun dengan sekuat tenaga dia tetap menampilkan
kesan sebagai seorang wanita yang solehah, walaupun seringkali ucapannya
secara tidak disadarinya disertai dengan desahan napas yang memburu dan
mata yang semakin sayu.
Aku masih bersabar untuk tidak langsung mendekap dan mencumbunya,
kutunggu hingga reaksi obat perangsang itu benar-benar menguasainya
sehingga dia tidak mampu berfikir jernih. Setelah sekitar 30 menit,
nampaknya reaksi obat perangsang itu sudah menguasainya, hal ini Nampak
dari matanya yang semakin sayu dan nafas yang semakin menderu serta
gerakan tubuh yang semakin gelisah.
Dia sudah tidak mampu lagi focus pada materi yang sedang
didiskusikan, hanya helaan nafas yang tersengal diserta tatapan yang
semakin sayu padaku. Aku mulai menggeser dudukku untuk duduk berhimpitan
disamping kanannya, dia seperti terkejut namun tak mampu mengeluarkan
kata-kata protes atau penolakan, hanya Nampak sekilas dari tatapan
matanya yang memandang curiga padaku dan ingin menggeser duduknya
menjauhiku, namun nampaknya pengaruh obat itu membuat seolah-olah
badannya kaku dan bahkan seolah-olah menyambut kedatangan tubuhku.
Setelah yakin dia tidak menjauh dariku, tangan kiriku mulai memegang
tangan kanannya yang ia letakkan di atas pahanya yang tertutup oleh baju
gamisnya. Tangan itu demikian halus dan lembut, yang selama ini tidak
pernah disentuh oleh pria selain oleh muhrimnya. Tangannya tersentak
lemah dan ada usaha untuk melepaskan dari genggamanku, namun sangat
lemah bahkan bulu-bulu halus yang ada di lengannya berdiri seperti
dialiri listrik ribuan volt. Matanya terpejam dan tanpa sadar mulutnya
melenguh..
”Ouhh….”, tangannya semakin basah oleh keringat dan tanpa dia sadari tangannya meremas tanganku dengan gemas.
Aku semakin yakin akan reaksi obat yang kuberikan… dan sambil
mengutak-atik laptop, tanpa sepengetahuannya aku aktifkan aplikasi
webcam yang dapat merekam kegiatan kami di kursi panjang yang sedang
kami duduki dengan mode tampilan gambar yang di hide sehingga kegiatan
kami tak terlihat di layar monitor. Lalu tangan kananku menggenggam
tangan kanannya yang telah ada dalam genggamanku, tangan kiriku
melepaskan tangan kanannya yang dipegang dan diremas mesra oleh angan
kananku, sehingga tubuhku menghadap tubuhnya dan tangan kiriku merengkuh
pundaknya dari belakang. Matanya medelik marah dan dengan terbata-bata
dan nafas yang memburu dia berkata
“Aaa…aapa..apaan….nih……Pak..?”
Dengan lemah tangan kirinya berusaha melepaskan tangan kiriku dari
pundaknya. Namun gairahku semakin meninggi, tanganku bertahan untuk
tidak lepas dari pundaknya bahkan dengan gairah yang menyala-nyala
wajahku langsung mendekati wajahnya dan secara cepat bibirku melumat
gemas bibir tipisnya yang selama ini selalu menggoda nafsuku. Nafsuku
semakin terpompa cepat setelah merasakan lembut dan nikmatnya bibir
tipis Fatma, dengan penuh nafsu kuhisap kuat bibir tipis itu.
“Ja..jangan …Pak Ouhmmhhh… mmmhhhh…”
Hanya itu kata yang terucap dari bibirnya.. karena bibirnya tersumpal oleh bibirku.
Dia memberontak.., tapi kedua tangannya dipegang erat oleh tanganku, sehingga ciuman yang kulakukan berlangsung cukup lama.
Fatma terus memberontak…, tapi gairah yang muncul dari dalam dirinya
akibat efek dari obat perangsang yang kububuhkan pada minumannya membuat
tenaga berontaknya sangat lemah dan tak berarti apa-apa pada diriku.
Bahkan semakin lama kedua tangannya bukan berusaha untuk melepaskan dari
pegangn tanganku tapi seolah mencengkram erat kedua tanganku seperti
menahan nikmatnya rangsangan birahi yang kuberikan padanya, perlahan
namun pasti bibirnya mulai membalas hisapan bibirku, sehingga terjadilah
ciumannya yang panas menggelora, matanya tertutup rapat menikmati
ciuman yang kuberikan.
Pegangan tanganku kulepaskan dan kedua tanganku memeluk erat tubuhnya
sehingga dadaku merasakan empuknya buahdada yang tertutup oleh baju
gamis yang panjang.
Dan kedua tangannyapun memeluk erat dan terkadang membelai mesra
punggungku. Bibirku mulai merayap menciumi wajahnya yang cantik, tak
semilipun dari permukaan wajahnya yang luput dari ciuman bibirku.
Mulutnya ternganga… matanya mendelik dengan leher yang tengadah…
”Aahhh….. ouh…… mmmhhhh…. eehh… ke.. na.. pa….. begi..nii…ouhhh …”
Erangan penuh rangsangan keluar dari bibirnya disela-sela ucapan ketidakmengertian yang terjadi pada dirinya..
Sementara bibirku menciumi wajah dan bibirnya dan terkadang lehernya
yang masih tertutup oleh jilbab yang lebar…, secara perlahan tangan
kanan merayap ke depan tubuhnya dan mulai meremas buah dadanya..
”Ouhhh….aahhh…”
Kembali dia mengerang penuh rangsangan. Tangan kirinya memegang kuat
tangan kananku yang sedang meremas buahdadanya. Tetapi ternyata
tangannya tidak berusaha menjauhkan telapak tanganku dari buahdadanya,
bahkan mengarahkan jariku pada putting susunya agar aku mempermainkan
putting susunya dari luar baju gamis yang dikenakannya
“ouh…ouh…ohhh…..”
Erangan penuh rangsangan semakin tak terkendali keluar dari mulutnya
Telapak tanganku dengan intens mempermainkan buahdadanya…, keringat
sudah membasahi gamisnya…, bahkan tangan kanannya dengan gemas merengkuh
belakang kepalaku dan mengacak-ngacak rambutku serta menekan wajahku
agar ciuman kami semakin rapat…
Nafasnya semakin memburu dengan desahan dan erangan nikmat semakin
sering keluar dari mulutnya yang indah. Tangan kananku dengan lincah
mengeksplorasi buahdada, pinggang dan secara perlahan turun ke bawah
untuk membelai pingggul dan pantatnya yang direspon dengan gerakan
menggelinjang menahan nikmatnya nafsu birahi yang terus menderanya.
Tangan kananku semakin turun dan membelai pahanya dari luar gamis yang
dikenakannya… dan terus kebawah hingga ke ujung gamis bagian bawah. lalu
tanganku menyusup ke dalam sehingga telapak tanganku bisa langsung
menyentuh betisnya yang jenjang..
Ouhhh… sungguh halus dan lembut terasa betis indah ini, membuat
nafsuku semakin membumbung tinggi, penisku semakin keras dan bengkak
sehingga terasa sakit karena terhimpit oleh celana panjang yang
kukenakan, maka secara tergesa-gesa tangan kiriku menarik sleting celana
dan mengeluarkan batang penisku yang tegak kaku.
Dari sudut matanya, Fatma melihat apa yang kulakukan dan dengan mata
yang terbelalak dan mulut ternganga ia menjerit pelan melihat penisku
yang tegak kaku keluar dari dalam celana
”Aaaihhh…”.
Dari sorot matanya, tampak gairah yang semakin menyala-nyala ketika
menatap penis tegakku. Belaian tangan kananku semakin naik ke atas…., ke
lututnya, lalu…. Cukup lama bermain di pahanya yang sangat halus….,
Fatma semakin menggelinjang ketika tangan kananku bermain di pahanya
yang halus, dan mulutnya terus-terusan mengerang dan mengeluh nikmat
“ Euhh….. ouhhhh….. hmmmnnn…. Ahhhhh……”
Tanganku lalu naik menuju pangkal paha…., terasa bahwa bagian cd yang
berada tepat di depan vaginanya sudah sangat lembab dan basah. Tubuhnya
bergetar hebat ketika jari tanganku tepat berada di depan vaginanya,
walaupun masih terhalang CD yang dikenakannya…, tubuhnya mengeliat kaku
menahan rangsangan nikmat yang semakin menderanya sambil mengeluarkan
deru nafas yang semakin tersengal
“Ouh….ouhhhh…”
Ketika tangan kananku menarik CD yang ia kenakan…., ternyata kedua
tangan Fatma membantu meloloskan CD Itu dari tubuhnya. Kusingkapkan
bagian bawah gamis yang ia kenakan ke atas hingga sebatas pinggang,
hingga tampak olehku vaginanya yang indah menawan, kepalanya kuletakan
pada sandaran lengan kursi..,
kemudian pahanya kubuka lebar-lebar.., kaki kananku menggantung ke
bawah kursi, sedangkan kaki kiriku terlipat di atas kursi. Dengan masih
mengenakan celana panjang, kuarahkan penisku yang keluar melalui sleting
yang terbuka ke lubang vagina yang merangsang dan sebentar lagi akan
memberikan berjuta-juta kenikmatan padaku.
Ku gesek-gesekan kepala penisku pada lipatan liang vaginanya yang semakin basah..
”Auw…auw….. Uuhhhh….. uuuhhh…. Ohhh ….”
Dia mengaduh dan mengeluh… membuatku bertanya-tanya apakah ia merasa
kesakitan atau menahan nikmat, tapi kulihat pantatnya naik turun
menyambut gesekan kepala penisku seolah tak sabar ingin segera dimasuki
oleh penisku yang tegang dan kaku…. Lalu dengan hentakan perlahan ku
dorong penisku dan… Blessshhh….
Kepala penisku mulai menguak lipatan vaginanya dan memasuki lorong nikmat itu dan..
“AUW… AUW…. Auw… Ouhhh……uhhhh…… aaahhhh…”
Tanpa dapat terkendali Fatma mengaduh dan mengerang nikmat dan mata
terpejam rapat…., rintihan dan erangan Fatma semakin merangsangku dan
secara perlahan aku mulai memaju mundurkan pantatku agar penisku
mengocok liang vaginanya dan memberikan sensasi nikmat yang luar biasa.
Hal yang luar biasa dari Fatma ternyata dia terus mengaduh dan
mengerang setiap aku menyodokkan batang penisku ke dalam vaginanya.
Rupanya dia merupakan tipe wanita yang selalu mengaduh dan mengerang tak
terkendali dalam mengekspresikan rasa nikmat seksual yang diterimanya.
Tak berapa lama kemudian, tanpa dapat kuduga, kedua tangan Fatma
merengkuh pantatku dan menarik pantatku kuat-kuat dan pantatnya
diangkatnya sehingga seluruh batang penisku amblas ditelan liang vagina
yang basah, sempit dan nikmat. Lalu tubuhnya kaku sambil mengerang
nikmat
“Auuuww…. Auuuwww…… Auuuuuhhhh….. Aakkkhhhh…..”
kedua kakinya terangkat dan betisnya membelit pinggangku dengan
telapak kaki yang menekan kuat pantatku hingga gerakan pantatku agak
terhambat dan kedua tangannya merengkuh pundakku dengan kuat dan
beberapa saat kemudian tubuhnya kaku namun dinding vaginanya memijit dan
berkedut sangat kuat dan nikmat membuat mataku terbelalak menahan
nikmat yang tak terperi
Lalu …. badannya terhempas lemah…, namun liang vaginanya berkedut dan
meremas dengan sangat kuat batang penisku sehingga memberikan sensasi
nikmat yang luar biasa.
Gairah yang begitu tinggi akibat rangsangan yang diterimanya telah
mengantarnya menuju orgasmenya yang pertama. Keringat tubuhku membasahi
baju membuatku tidak nyaman, sambil membiarkannya menikmati sensasi
nikmatnya orgasme yang baru diperolehnya dengan posisi penisku yang
masih menancap di liang vaginanya, aku membuka bajuku hingga
bertelanjang dada tetapi masih mengenakan celana panjang.
Lalu secara perlahan aku mulai mengayun pantatku agar penisku mengocok liang vaginanya.
Rasa nikmat kembali menderaku akibat gesekan dinding vaginanya dengan
batang penisku. Perlahan namun pasti, pantat Fatma merespon setiap
gerakan pantatku. Pinggul dan pantatnya bergoyang dengan erotis membalas
setiap gerakanku.
Mulutnyapun kembali mengaduh mengekspresikan rasa nikmat yang kembali dia rasakan
“Auw…Auw… Auuuwww…. Ouhhh…. Aahhh…”
Rangsangan dan rasa nikmat yang kurasakanpun semakin menjadi-jadi.
Dan erangan nikmatnyapun terus-menerus diperdengarkan oleh bibirnya yang
tipis menggairahkan sambil kepala yang bergoyang kekiri dan ke kanan
diombang-ambingkan oleh rasa nikmat yang kembali menderanya
“Auw…Auw… Auuuwww…. Oohhh… ohhh… oohhh…”
Erangan nikmat semakin tak terkendali dan seolah puncak kenikmatan
akan kembali menghampirinya hal ini tampak dari gelinjang tubuhnya yang
semakin cepat dan kedua tangannya yang kembali menarik-narik pantatku
agar penisku masuk semakin dalam mengobok-obok liang nikmatnya dan kedua
kakinya sudah mulai membelit pantatku. Namun aku mencabut penisku , dan
hal itu membuat Fatma gelagapan sambil berkata terbata-bata
“Ke..napa…..di cabut…? Ouh…. Oh…”
Dengan sorot mata protes dan napas yang tersengal-sengal…
“Ribet ….”
Kataku, sambil berdiri dan membuka celana panjang sekaligus dengan CD yang kukenakan.
Lalu sambil menatapnya
“Gamisnya buka dong..!”
Dia menatapku ragu.., namun dorongan gairah telah membutakan
pikirannya apalagi dengan penuh gairah dia melihatku telanjang bulat di
hadapannya, maka dengan tergesa-gesa dia berdiri dihadapanku dan
melolosi seluruh pakaian yang dikenakannya…, mataku melotot menikmati
pemandangan yang menggairahkan itu. Oohhh….
kulitnya benar-benar putih dan halus, penisku terangguk-angguk
semakin tegang dan keras. Dia melepaskan gamis dan BHnya sekaligus,
hingga dihadapanku telah berdiri bidadari yang sangat cantik
menggairahkan dalam keadaan bulat menantangku untuk segera mencumbunya.
Dalam keadaan berdiri aku langsung memeluknya dan bibirku mencium
bibirnya dengan penuh gairah…. Diapun menyambut ciumanku dengan gairah
yang tak kalah panasnya. Bibir dan lidahku menjilati bibir, pipi lalu ke
lehernya yang jenjang yang selama ini selalu tertutup oleh jilbabnya
yang lebar…. Fatma mendongakkan kepala hingga lehernya semakin mudah
kucumbu… Penisku yang tegang menekan-nekan selangkangannya membuat dia
semakin bergairah.
Dengan gemetar, tangannya meraih batang penisku dan mengarahkan
kedepan liang vaginanya yang sudah sangat basah dan gatal., kaki
kanannya dia angkat keatas kursi sehingga kepala penisku lebih mudah
menerobos liang vaginanya dan blesshh….. kembali rasa nikmat menjalar di
sekujur pembuluh nadiku dan mata Fatmapun terpejam merasakan nikmat
yang tak terperi dan dari mulutnyapun erangan nikmat
“Auw… Auww… Oohh….. akhhh….”
Kepalanya terdongak dan kedua tangannya memeluk erat punggungku. Lalu
pantatku mulai bergerak maju mundur agar batang penisku menggesek
dinding vaginanya yang sempit, basah dan berkedut nikmat menyambut
setiap gesekan dan kocokan batang penisku yang semakin tegang dan
bengkak. Diiringi dengan rintihan nikmat Fatma yang khas… …
”Auw… Auw… Ouhh… ouhh…ahhh…”
Sambil pantatku memompa liang vaginanya yang nikmat, kepala Fatma
semakin terdongak ke belakang sehingga wajahku tepat berada didepan
buahdadanya yang sekal dan montok, maka mulut dan lidahku langsung
menjilati dan menghisap buah dada indah itu.. putting susunya semakin
menonjol keras. Fatma semakin mengerang nikmat…
”Auw… Auw… Ouhh… ouhh…ahhh…”
Gerakan tubuh Fatma semakin tak terkendali, dan tiba-tiba kedua
kakinya terangkat dan membelit pinggangku, kemudian dia
melonjak-lonjankkan tubuhnya sambil memeluk erat tubuhku sambil menjerit
semakin keras …
”Auw… Auw… Ouhh… ouhh…ahhh…”.
Kedua tanganku menahan pantatnya agar tidak jatuh dan penisku tidak
lepas dari liang vaginanya sambil merasakan nikmat yang tak terperi… Tak
lama kemudian kedua tangannya memeluk erat punggungku dan mulutnya
menghisap dan menggigit kuat leherku. Tubuhnya kaku…., dan dinding
vaginanya meremas dan memijit-mijit nikmat batang penisku. Dan tak lama
kemudian
“AAAAUUUUWWWW………..Hhhooohhhh….”
Dia mengeluarkan jeritan dan keluhan panjang sebagai tanda bahwa dia telah mendapatkan orgasme yang kedua kali…
Tubuhnya melemas dan hampir terjatuh kalau tak ku tahan. Lalu dia
terduduk di kursi sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal,
badannya basah oleh keringat yang bercucuran dari seluruh pori-pori
tubuhnya.
Tapi dibalik rasa lelah yang menderanya, gairahnya masih
menyala-nyala ketika melihat batang penisku yang masih tegang
mengangguk-angguk. Aku duduk disampingnya dengan nafas yang memburu oleh
gairah yang belum terpuaskan. Tiba-tiba dia berdiri membelakangiku,
kakinya mengangkang dan pantatnya diturunkan mengarahkan liang vaginanya
agar tepat berada diatas kepala penisku yang berdiri tegak.
Tangan kanannya meraih penisku agar tepat berada di depan liang vaginanya dan … bleshhhh….
“AUUWW…. Auww…. Ahhhh…”
Secara perlahan dia menurunkan pantatnya sehingga kembali batang
penisku menyusuri dinding vagina yang sangat nikmat dan memabukkan..
”Aaahhh……”
erangan nikmat kembali keluar dari mulutnya. Lalu dia mulai menaik
turunkan pantatnya agar batang penisku mengaduk-ngaduk vaginanya dari
bawah..
Semakin lama gerakannya semakin melonjak-lonjak sambil tiada henti
mengerang penuh kenikmatan, kedua tanganku memegang kedua buahdadanya
dari belakang sambil meremas dan mempermainkan putting susu yang semakin
keras dan menonjol. Kepalanya mulai terdongak dan menoleh kebelakang
mencari bibirku atau bagian leherku yang bisa diciumnya dan kamipun
berciuman dalam posisi yang sangat menggairahkan… lonjakan tubuhnya
semakin keras dan kaku dan beberapa saat kemudian kembali batang penisku
merasakan pijatan dan remasan yang khas dari seorang wanita yang
mengalami orgasme sambil menjerit nikmat
“AAAUUUUUWWWWW…….. Aaakkhhhh………”
Namun saat ini, aku tidak memberi waktu padanya untuk beristirahat,
karena aku merasa ada dorongan dalam tubuhku untuk segera mencapai
puncak, karena napasku sudah tersengal-sengal tidak teratur, maka
kuminta ia untuk posisi nungging dengan kaki kanan di lantai sedang kaki
kiri di tempat duduk kursi sedangkan kedua tangannya bertahan pada
kursi. Lalu kaki kananku menjejak lantai sedang kaki kiriku kuletakkan
dibelakang Kaki kirinya sehingga selangkanganku tepat berada di belahan
pantatnya yang putih, montok dan mengkilat oleh basahnya keringat.
Tangan kananku mengarahkan kepala penisku tepat pada depan liang
vaginanya yang basah dan semakin menggairahkan. Lalu aku mendorong
pantatku hingga blessshhh….
“Auw… Auw… Ouhhhh….”
Kembali ia mengeluh nikmat ketika merasakan batang penisku kembali
memasuki dirinya dari belakang. Kugerakan pantatku agar batang penisku
kembali mengocok dinding vaginanya. Fatma memaju mundurkan pantatnya
menyambut setiap sodokan batang penisku sambil tak henti-henti mengerang
nikmat..Ouh… ohhh…ayoo.. Pak…ayo… ohh…ouhh…” Rupanya dia merasakan
batang penisku yang semakin kaku dan bengkak yang menandakan bahwa
beberapa saat lagi aku mencapai orgasme. Dia semakin bergairah menyambut
setiap sodokan batang penisku, hingga akhirnya gerakan tubuhku semakin
tak terkendali dan kejang-kejang dan pada suatu titik aku menancapkan
batang penisku sedalam-dalamnya pada liang vaginanya yang disambut
dengan remasan dan pijitan nikmat oleh dinding vaginanya sambil
berteriak nikmat
“Auuuuwwwhhhhhhh…… Aakkhhh…….”
Dan diapun berteriak nikmat bersamaan denganku. Dan Cretttt….
Creeetttt… crettttt spermaku terpancar deras membasahi seluruh rongga
diliang vaginanya yang nikmat…
Tubuh Fatma ambruk telungkup dikursi dan tubuhkupun terhempas di
kursi sambil memeluk tubuhnya dari belakang dengan helaan napas yang
tersengal-sengal kecapaian… punggungku tersandar lemas pada sandaran
kursi sambil berusaha menarik nafas panjang menghirup udara
sebanyak-banyaknya.
Dan kuperhatikan Fatmapun tersungkur kelelahan sambil telungkup di
atas kursi. Sambil beristirahat mengumpulkan napas dan tenaga yang
hilang akibat pergumulan yang penuh nikmat, mataku menatap tubuh bugil
Fatma yang basah oleh keringat. Dan terbayang olehku betapa liarnya
Fatma barusan pada saat dia mengekspresikan kenikmatan seksual yang
menghampirinya. Semua itu diluar dugaanku.
Aku tak menyangka Fatma yang demikian anggun dan lemah lembut bisa
demikian liar dalam bercinta…… Mataku menyusuri seluruh tubuh Fatma yang
bugil dan basah oleh keringat….
Uhhh……. .. Tubuh itu benar-benar sempurna …… Putih , halus dan
mulus…. Beruntung sekali malam ini aku bisa menikmati tubuh indah ini.
Aku terus menikmati pemandangan indah ini, sementara Fatma nampaknya
benar-benar kelelahan sehingga tak sadar bahwa aku sedang menikmati
keindahan tubuhnya… Semakin aku memandangi tubuh indah itu,
perlahan-lahan gairahku muncul kembali seiring dengan secara bertahap
tubuhku pulih dari kelelahan yang menimpaku.
Dalam hati aku berbisik agar malam ini aku bisa menikmati tubuh Fatma
sepuas-puasnya sampai pagi. Membayangkan hal itu, gairahku dengan cepat
terpompa dan perlahan-lahan penisku mulai mengeras kembali….
Perlahan tanganku membelai pinggulnya yang indah, dan bibirku
menciumi pundaknya yang basah oleh keringat…., namun nampaknya Fatma
terlalu lelah untuk merespon cumbuanku, dia masih terlena dengan
kelelahannya… mungkin dia tertidur kelelahan.
Posisi kami yang berada di atas kursi panjang ini membuatku kurang
nyaman…, maka kuhentikan cumbuanku, kedua tanganku merengkuh tubuh indah
Fatma dan dengan sisa-sisa tenaga yang mulai pulih kubopong tubuh indah
itu ke kamar.
Dengan penuh semangat aku membopong tubuh bugil Fatma kearah kamar.
Kuletakkan tubuhnya dengan hati-hati dalam posisi telentang. Fatma
hanya melenguh lemah dengan mata yang masih terpejam. Aku duduk di atas
kasur sambil memperhatikan tubuh indah ini lebih seksama.
Semakin keperhatikan semakin terpesona aku akan kesempurnaan tubuh
Fatma yang sedang telanjang bugil. Kulit yang demikian putih , halus dan
mulus….. dengan bagian selangkangan yang benar-benar sangat indah dan
merangsang.
Di sela-sela liang vaginanya terlihat lelehan spermaku yang keluar
dari dalam liang vaginanya mengalir keluar ke sela-sela kedua pahanya..
Aku mengambil tissue yang ada di pinggir tempat tidur dan mengeringkan
lelehan sperma itu dengan penuh perasaan.
Fatma menggeliat lemah., lalu matanya terbuka sedikit sambil mendesah..
”uhhh……”
Bibir dan lidahku tergoda untuk menciumi dan menjilati batang paha
Fatma yang demikian putih dan mulus. Dengan penuh nafsu bibir dan
lidahku mulai mencumbu pahanya. Seluruh permukaan kulit paha Fatma
kuciumi dan jilati… tak ada satu milipun yang terlewat. Lambat laun
gairah Fatma kembali terbangkitkan, mulutnya mendesis nikmat dan penuh
rangsangan
“uhhh….. ohhhh… sssssttt…”
Sementara telapak tanganku bergerak lincah membelai dan mengusap
paha, pantat, perut dan akhirnya meremas-remas buahdadanya yang montok.
Erangannya semakin keras ketika aku memelintir putting susunya yang
menonjol keras
“Euhh….. Ouhhh…. Auw…… Ahhh…”
Disertai dengan gelinjang tubuh menahan nikmat yang mulai
menyerangnya. Penisku semakin keras dan aku mulai memposisikan kedua
pahaku di bawah kedua pahanya yang terbuka, lalu mengarahkan penisku ke
tepat di lipatan vaginanya yang basah dan licin.
Kugesek-gesekan kepala penisku sepanjang lipatan vaginanya, tubuhnya
semakin bergelinjang…., pantatnya bergerak-gerak menyambut penisku
seolah-olah tak sabar ingin ditembus oleh penis tegangku. Namun aku
terus merangsang vaginanya dengan penisku…., dia semakin tak sabar ……
tubuhnya semakin bergelinjang hebat.
Dan akhirnya ia bangkit dan mendorong tubuhku hingga telentang di
atas kasur, dia langsung menduduki selangkanganku… mengangkat pantatnya
dan tangannya dengan gemetar meraih penisku dan mengarahkan ke tepat
liang vaginanya, lalu langsung menekan pantatnya dalam-dalam hingga…….
Blessshhhh……. batang penisku langsung menerobos dinding vaginanya yang
basah namun tetap sempit dan berdenyut-denyut. Mataku nanar menahan
nikmat…., napasku seolah-olah terhenti menahan nikmat yang ku terima…
”Uhhhh…..”
Mulutku berguman menahan nikmat. Dengan mata terpejam menahan nikmat, Fatmapun mengaduh.
”Auuww…. OOhhhhhhh……”
Pantatnya dia diamkan sejenak merasakan rasa nikmat yang menjalar ke
seluruh tubuhnya. Lalu secara perlahan dia menaik turunkan pantatnya
hingga penisku mengocok-ngocok vaginanya dari bawah….. Erangan khasnya
kembali dia perdengarkan
“Auw….. auw…. auw… euhhhh…..”
Semakin lama gerakan pantatnya semakin bervariasi…, kadang
berputar-putar…. Kadang maju mundur dan terkadang ke atas ke bawah
bagaikan piston sambil tak henti-hentinya mengaduh nikmat…
Gerakannya semakin lincah dan liar, membuat aku tak henti-hentinya
menahan nikmat. Kembali aku terpana oleh keliaran Fatma dalam
bercinta…., sungguh aku tak menyangka…..Wanita sholeh…., anggun dan
lembut ini begitu liar dan lincah.
”Ouhhhh…. ouhhhh …”
Aku pun mengeluh nikmat menyahuti erangan nikmat yang keluar dari
bibirnya yang tipis. Buahdadanya yang montok dan indah
terguncang-guncang keras akibat gerakannya yang lincah dan membuatku
tanganku terangsang untuk meremasnya, maka kedua buahdada itu
kuremas-remas gemas. Fatma semakin mengerang nikmat
“Auw…. Auw….auhh….ouhhh…”
Lalu gerakannya semakin keras tak terkendali…, kedua tangannya
mencengkram erat kedua tanganku yang sedang meremas-remas gemas
buahdadanya…,, dan badannya melenting sambil menghentak-hentakkan
pantatnya dengan keras hingga penisku masuk sedalam-dalamnya….
Dan akhirnya tubuhnya kaku disertai dengan jeritan yang cukup keras
“Aaaaakkhhhsssss………….”
Dan tubuhnya ambruk menindihku……. Namun dinding vaginanya
berdenyut-denyut serta meremas-remas batang penisku…. Membuatku semakin
melayang nikmat….
Ya…. Fatma baru saja memperoleh orgasme yang pertama di babak kedua
ini…. Dengan tubuh yang lemas dan napas yang tersengal-sengal bagaikan
orang sudah melakukan lari marathon bibirnya menciumi lembut pipiku dan
berkata sambil mendesah…
”Bapak…. Benar-benar hebat….”
Lalu mengecup bibirku dan kembali kepalanya terkulai di samping
kepalaku sehingga dadaku merasakan empuknya dihimpit oleh buahdadanya
yang montok.
Penis tegangku masih menancap dengan kokoh di dalam liang vaginanya,
dan semakin lama denyutan dinding vaginanyapun semakin melemah…
Kugulingkan tubuhnya hingga tubuhku menindih tubuhnya dengan tanpa
melepaskan batang penisku dari jepitan vaginanya.
Tangan kananku meremas-meremas buah dadanya diselingin memilin-milin
putting susu sebelas kiri, sementara bibirku menjilati dan
menghisap-hisap putting susu sebelah kanan, sambil pantatku bergerak
perlahan mengocok-ngocok vaginanya.
Perlahan namun pasti…, Fatma mulai menggeliat perlahan-lahan…,
rangsangan kenikmatan yang kulakukan kembali membangkitkan gairahnya
yang baru saja terpuaskan…
“Emmhhh…… euhhhh……… auh……..”
Dengan kembali dia mengerang nikmat… Pinggulnya bergoyang mengimbangi goyanganku…. Kedua tangannya merengkuh punggungku….
“Auw…. Auw…… ahhh….auhhh…”
Kembali dia mengaduh dengan suara yang khas, menandakan kenikmatan
telah merasuki dirinya… Goyang pinggulnya semakin lincah disertai dengan
jeritan-jeritannya yang khas. Dalam posisi di bawah Fatma menampilkan
gerakan-gerakan yang penuh sensasi… Berputar…., menghentak-hentak …,
maju mundur bahkan gerakan patah-patah seperti yang diperagakan oleh
penyanyi dangdut terkenal. Kembali aku terpana oleh gerakan-gerakannya….
Yang semua itu tentu saja memberikan kenikmatan yang tak terhingga
padaku….. Sambil mengerang dan mengaduh nikmat…, tangannya menarik
kepalaku hingga bibirnya bisa menciumi dan menghisap leherku dengan
penuh nafsu. Gerakan pinggul Fatma sudah berubah menjadi
lonjakan-lonjakan yang keras tak terkendali, kedua kakinya terangkat dan
membelit dan menekan pantatku hingga pantatku tidak bisa bergerak,
Kedua tangannya menarik-narik pundakku dengan keras dengan mata terpejam
dan gigi yang bergemeretuk.
Dan akhirnya tubuhnya kaku sambil menjerit seperti yang yang disembelih…
”AAkkkkkhhhh…….”
Kembali Fatma mengalami orgasme untuk ke sekian kalinya…. Aku hanya
terdiam tak bisa bergerak tapi merasakan nimat yang luar biasa, karena
walaupun terdiam kaku, namun dinding vagina Fatma berkontraksi sangat
keras sehingga memijit dan memeras nikmat batang penisku yang semakin
membengkak Tak lama kemudian tubuhnya melemas…., kedua kakinya sudah
terjulur lemah Kuperhatikan napasnya tersengal-sengal…, Fatma menatap
wajahku yang berada diatas tubuhnya.,
Lalu dia tersenyum seolah-olah ingin mengucapkan terima kasih atas puncak kenikmatan yang baru dia peroleh….
Kukecup bibirnya dengan lembut… Tubuhku kutahan dengan kedua tangan
dan kakiku agar tidak membebani tubuhnya, Sambil bibirku terus menciumi
bibir, pipi, leher , dada, hingga putting susunya untuk merangsangnya
agar gairahnya segera bangkit kembali…
Kuubah posisi tubuhku hingga aku terduduk dengan posisi kedua kaki
terlipat dibawah kedua paha Fatma yang terangkat mengapit pinggangku.
Buahdadanya yang indah dan basah oleh keringat begitu menggodaku. Dan
kedua tanganku terjulur untuk meremas-remas buah dada yang montok dan
indah
“Euhh…. Euhhh…. “
Kembali tubuhnya menggeliat merasakan gairah yang kembali
menghampirinya. Sambil kedua tanganku mempermainkan buahdadanya yang
montok…, pantatku kembali berayun agar penisku kembali mengaduk-ngaduk
liang vagina Fatma yang tak henti-hentinya memberikan sensasi nikmat
yang sukar tuk dikatakan….
Hentakan pantatku semakin lama semakin keras membuat buah dadanya
terguncang-guncang indah. Erangan nikmat yang khas kembali dia
perdengarkan…. Kepalanya bergerak ke kanan dan kekiri seperti dibanting
oleh rasa nikmat yang kembali menyergapnya…
Pinggul Fatma mulai membalas setiap hentakan pantatku….., bahkan
semakin lama semakin lincah disertai dengan lenguhan dan jeritan nikmat
yang khas…. Kedua tanganku memegangi kedua lututnya hingga pahanya
semakin terbuka lebar membuat gerakan pinggulku semakin bebas dalam
mengaduk dan mengocok vaginanya.
“Auw….Auw…. Auw…. Aahhh….ahhhh”
Erangan nikmat semakin meningkatkan gairahku…. Dan penisku semakin
bengkak…. Dan ternyata dengan posisi seperti membuat jepitan vagina
semakin kuat dan membuatku semakin nikmat. Dan tanpa dapat kukendalikan
gerakanku semakin liar tak terkendali seiring dengan rasa nikmat yang
semakin menguasai diriku… Fatmapun mengalami hal yang sama…, penisku
yang semakin membengkak dengan gerakan-gerakan liar yang tak terkendali
membuat orgasme kembali dengan cepat menghampirinya dan dia pun kembali
menjerit-jerit nikmat menjemput orgasme yang segera tiba…
“Auw….Auw…. Auw…. Aahhh….ahhhh”
Akupun merasa bahwa orgasme akan menghampiriku…., tanpa dapat
kukendalikan gerakan sudah berubah menjadi hentakan-hentakan yang keras
dan kaku. Hingga akhirnya orgasme itu datang secara bersamaan dan
kamipun menjerit secara bersamaan bagaikan orang yang tercekik.
“AAkkkkkkhhssss…………..”
Pinggul kami saling menekan dengan keras dan kaku sehingga seluruh
batang penisku amblas sedalam-dalamnya dan beberapa saat kemudian.
Creetttt….creeettttt…. cretttt…..
Sperma kental terpancar dari penisku menyirami liang vagina Fatma
yang juga berdenyut dan meremas dengan hebatnya… Tubuhkupun ambruk… ke
pinggir tubuh Fatma yang terkulai lemah…., namun pantatku masih diatas
selangkangan Fatma sehingga Penisku masih menancap di dalam liang
vaginanya. Kami benar-benar kelelahan sehingga akupun tertidur dalam
posisi seperti itu….
Malam itu benar-benar kumanfaatkan untuk menikmati tubuh Fatma
sepuas-puasnya.. Entah berapa kali malam itu kami bersetubuh……., yang
kutahu adalah kami selalu mengulangi berkali-kali…. Hingga hampir
subuh…. Dan tertidur dengan pulasnya karena semua tenaga telah terkuras
habis …
Pagi-paginya sekitar jam 6 pagi aku mendengar Fatma menjerit..
”Apa yang telah terjadi..? Kenapa bisa terjadi begini..?”
Lalu dia menangis tersedu-sedu sambil tiada henti mengucap istigfar…. Sambil tak mengerti mengapa kejadian semalam bisa terjadi.
Tak lama kemudian dia berkata padaku sambil menangis
“Sebaiknya bapak secepatnya meninggalkan tempat ini…!”
katanya marah . Akupun keluar kamar memunguti pakaianku yang tercecer
diluar kamar dan mengenakannya serta keluar dari kamarnya sambil
membawa laptop dan kembali ke kamarku. Sedangkan Fatma terus menangis
menyesali apa yang telah terjadi.
Sejak saat itu selama sisa masa workshop, Fatma benar-benar marah
besar padaku, dia memandangku dengan tatapan marah dan benci. Aku jadi
salah tingkah padanya dan tak berani mendekatinya.
Dan sampai hari terakhir workshop Fatma benar-benar tidak mau
didekati olehku. Setelah aku keluar dari kamar hotelnya, Fatma terus
menangis menyesali apa yang telah terjadi. Dia tak habis mengerti
mengapa gairahnya begitu tinggi malam tadi dan tak mampu dia kendalikan
sehingga dengan mudahnya berselingkuh denganku.
Ingat akan kejadian semalam, kembali dia menangis menyesali atas dosa
besar yang dilakukannya. Dia merasa sangat bersalah karena telah
menghianati suaminya, apalagi pada saat dia mengingat kembali betapa dia
sangat menikmati dan puas yang tak terhingga pada saat bersetubuh
denganku….
Ya… dalam hatinya yang paling dalam, secara jujur Dia mengakui, bahwa
malam tadi adalah pengalaman yang baru pertama kali dialami seumur
hidupnya, dapat merasakan kenikmatan orgasme yang berulang-ulang dalam
satu malam, Dia sampai tidak ingat, entah berapa puluh kali dia mencapai
puncak orgasme, akibatnya dia merasakan tulangnya bagaikan dilolosi
sehingga terasa sangat lemah dan lunglai, habis semua tenaga terkuras
oleh pertarungan semalam yang begitu sensasional. Dan hal itu belum
pernah dia alami selama berumah tangga dengan suaminya.
Suaminya paling top hanya mampu mengantarnya menjemput satu kali
orgasme bersamaan dengan suaminya, setelah itu tertidur sampai subuh dan
itupun jarang sekali terjadi.
Yang paling sering adalah dia belum sempat menjemput puncak
kenikmatan, suaminya sudah ejakulasi terlebih dahulu, meninggalkan dia
yang masih gelisah karena belum mencapai puncak.
Dan peristiwa tadi malam, benar-benar istimewa karena dia mampu
mencapai kenikmatan puncak yang melelahkan hingga berkali-kali. Ingat
akan hal itu kembali dia menyesali diri…, kenapa dia mendapatkan
kenikmatan bersetubuh yang luar biasa harus dari orang lain dan bukan
dari suaminya sendiri…. Kembali dia menangis……
Dia berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan bertobat atas dosa
besar yang dilakukannya. Dan dia akan menjauhi diriku agar tidak tergoda
untuk yang kedua kalinya. Itulah sebabnya selama sisa waktu workshop,
dia selalu menjauh dariku. Hari terakhir workshop, Fatma begitu gembira
karena akan meninggalkan tempat yang memberinya kenangan “buruk” ini dan
Dia begitu merindukan suaminya sebagai pelampiasan atas kesalahan yang
sangat disesalinya.
Sehingga begitu tiba di rumah, dia memeluk suaminya penuh kerinduan.
Tentu saja suaminya sangat bahagia melihat istrinya datang setelah
seminggu berpisah. Dan malamnya setelah anak-anak tidur mereka melakukan
hubungan suami istri.
Fatma begitu bergairah tidak seperti biasanya, dia demikian aktif
mencumbu suaminya. Hal ini membuat suaminya aneh sekaligus bahagia,
aneh… karena selama ini suaminyalah yang meminta dan merangsangnya
sedangkan Fatma lebih banyak mengambil posisi sebagai wanita yang
menerima, tapi kali ini sungguh beda…
Fatma begitu aktif dan bergairah. Tentu saja perubahan ini membuat
suaminya sangat bahagia, suaminya berfikir… baru seminggu tidak bertemu
saja istrinya sudah demikian merindukannya sehingga melayani suaminya
dengan sangat bergairah.
Dan akhirnya suaminyapun tertidur bahagia Namun, lain yang dialami
suami, lain pula yang dialami oleh Fatma, malam itu Fatma begitu kecewa,
Dia begitu bergairah dan berharap untuk meraih puncak bersama suaminya,
namun belum sempat dia mencapai puncak, suaminya telah sampai duluan.
Suaminya mengecup bibirnya penuh rasa sayang, sebelum akhirnya
tertidur pulas penuh kebahagiaan, meninggalkan dirinya yang masih
menggantung belum mencapai puncak. Fatmapun melamun…… Terbayang olehnya
peristiwa di hotel, bagaimana dia bisa mencapai puncak yang luar biasa
secara berulang-ulang.
“Uhhh……”
Tanpa sadar dia mengeluh Di bawah alam sadarnya dia berharap kapan
dia dapat kembali merasakan kepuasan yang demikian sensasional itu..?
Namun buru-buru dia beristigfhar setelah sadar bahwa peristiwa itu
adalah suatu kesalahan yang sangat fatal.
Namun….., kekecewaan demi kekecewaan terus dialami Fatma setiap kali
dia melakukan hubngan suami istri dengan suaminya. Dan selalu saja dia
membandingkan apa yang dialaminya dengan suaminya; dengan apa yang
dialaminya waktu di hotel denganku.
Hal itu membuatnya tanpa sadar sering menghayalkan bersetubuh
denganku pada saat dia sedang bersetubuh dengan suaminya, dan hal itu
cukup membantunya dalam mencapai kepuasan orgasme.
Dan tentu saja kondisi seperti itu membuatnya tersiksa, tersiksa
karena telah berkhianat terhadap suaminya dengan membayangkan pria lain
pada saat sedang bermesraan dengan suaminya. Semakin betambah hari,
godaan mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dariku semakin besar karena
dia tidak bisa mendapatkannya dari suaminya. Dan akhirnya dia menjadi
sering merindukanku. Tentu saja hal ini merupakan siksaan baru baginya.
Itulah sebabnya, satu bulan setelah peristiwa di hotel, Fatma tidak
terlihat membenciku. Bahkan secara sembunyi-sembunyi dia sering
memperhatikan dan menatapku dengan tatapan penuh kerinduan.
Dia tidak marah lagi bila didekati olehku, bahkan dia tersenyum penuh
arti bila bertatapan denganku. Hal ini tentu saja membuatku bahagia
Namun perubahan itu, tidak membuat tingkah lakunya berubah.
Tetap saja Fatma menampilkan sosok wanita berjilbab yang anggun dan
sholehah. Hingga pada waktu istirahat siang, dimana rekan-rekan sekantor
sedang keluar makan siang, Aku mendekati Fatma yang kebetulan saat itu
belum keluar ruangan untuk beristirahat dan dengan hati-hati aku berkata
padanya
“Bu…, maaf saya atas kejadian waktu itu…!”
Aku berharap-harap cemas menunggu reaksinya…, namun akhirnya dia menjawab dengan jawaban yang sangat melegakan,
“Sudahlah Pak, itu semua karena kecelakaan…, saya juga minta maaf…,
karena tadinya menganggap, itu semua adalah kesalahan bapak…., setelah
saya pikir…, sayapun bersalah karena membiarkan itu terjadi…”.
Dan selanjutnya sambil tersenyum manis, dia mohon ijin padaku untuk
istirahat makan siang. Dan meninggalkan diriku di ruangan itu. Sejak
saat itu terjadi perubahan drastis atas sikapnya terhadapku, dia menjadi
sering tersenyum manis padaku…, bisa diajak ngobrol olehku, bahkan
kadang-kadang membalas kata-kata canda yang aku lontarkan padanya..
Tentu saja perubahan ini, menimbulkan pikiran lain pada diriku…, Ya…
pikiran untuk bisa kembali menikmati tubuhnya…., tapi bagaimana
caranya…?
WWW.BOOKIE168.COM
LINK ALTERNATIF
WWW.BOOKIE168.NET
[ BOLA l CASINO l TOGEL l TANGKAS | SABUNG AYAM ] MINIMAL DEPOSIT 50RB
Bookie168.com merupakn AGENT BETTING ONLINE,yang menyediakan banyak permaina seperti BOLA-CASINO-TOGEL-TANGKAS dan masih banyak lagi.
hanya dengan deposit sebesar 50rb anda sudah dapat langsung bermain,ayo buruan register ,dan ajak teman-teman untuk bergabung bersama kami,dapatkan bonus dan ke untungan hanya di BOOKIE168.COM ..Support Bank BCA , MANDIRI , BNI, dan BRI
- Sportbook ( SBOBET, IBCBET,AFB88 )
PROMO BONUS DEPOSIT SPORTBOOK :
NEW MEMBER 15%
NEXT DEPOSIT 5%
Komisi 0,25 % langsung diberikan ke id member
MINIMAL DEPOSIT 200RB
- CASINO ( 338A, CALIBET, ION CASINO ,CBO855 )
PROMO BONUS DEPOSIT CASINO :
NEW MEMBER 3%
NEXT DEPOSIT 3%
Bonus Rollingan 0,7 % dari Turn Over
MINIMAL DEPOSIT 500RB
- TANGKAS ( TANGKASNET )
NEW MEMBER 10%
NEXT DEPOSIT 10% )
MINIMAL DEPOSIT 500RB
- TOGEL ( KLIK4D , MNC4D ,TELAK4D )
KLIK4D : Discount 4D : 65% Discount 3D : 59% Discount 2D : 29%
MNC4D : Discount 4D : 60% Discount 3D : 55% Discount 2D : 27%
TELAK4D : Discount 4D : 62 % Discount 3D : 55 % Discount 2D : 27%
-SABUNG AYAM
NEW MEMBER 3%
NEXT DEPOSIT 3%
MINIMAL DEPOSIT 500RB
Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi :
Skype : bookie168@yahoo.com
YM : cs1bookieasia168@yahoo.com
YM : cs2bookieasia168@yahoo.com
Sms Center : +85515377138
LINE : bookie168
WeChat : bookieasia168
Pin BB : 2AEDF1E5
Whatsapp : +85515377138
thank's